Minggu, 13 Oktober 2013

CARA PASANG SENSOR CAHAYA (FOTO SEL) UNTUK LAMPU

Minggu pagi ini kerja bakti di RT sendiri untuk memasang sensor cahaya agar lampu jalan di depan rumah masing-masing dapat bekerja secara otomatis. Kondisi malam lampu akan nyala dan siang lampu akan mati secara otomatis, alat (sensor) yang berperan adalah foto sel. Foto sel ini didalamnya terdapat LDR (Light Dependent Resistor), komponen inilah sensor utama untuk memberi perintah mati-nyala lampu. Harga foto sel ini bervariasi ada yang berharga: 30 ribu, 45 ribu dan 65-70 ribu tergantung merk dan kualitas.

Cara pemasangannya mudah saja, hampir secara umum ada 3 kabel dengan warna RED(load), White (Common/neutral) danBlack (Line). Maksud dari keterangan ini untuk Anda yang bukan orang listrik adalah:

Kabel lampu ada 2, kabel PLN ada 2.
Kabel warna merah fotosel untuk ke kabel lampu (1), kabel warna putih foto sel ke kabel lampu (2).
Kabel masukan dari PLN kabel PLN (1) ke kabel foto sel warna hitam dan kabel PLN (2) ke kabel foto sel ke warna putih.

Penjelasan secara tertulis ini akan lebih ringkas jika saya terangkan dengan skema gambar.Point penting ini merupakan penjelasan mengapa dalam belajar kita lebih cepat menangkap informasi dengan cara menuangkan dalam bentuk bahasa Gambar.


Bandingkan dengan melihat gambar ini dari pada baca teks penjelasan di atas, pasti lebih cepat memahami dengan bentuk gambar seperti ini kan? Jika ANDA ingin mengetahui SKEMA RANGKAIAN lebih lanjut dapat menuju link ini technosains.com 

PENGGUNAAN LISTRIK 3 PHASE



Penggunaan listrik 3 phase banyak dipakai untuk motor-motor mesin baik untuk industri atau untuk penggunaan biasa. Karena dengan 3 phase ini berbagai model motor akan lebih kecil dan lebih hemat bila dibandingkan dengan motor yang single phase.
Bagaimana mungkin motor 3 phase lebih kecil atau lebih hemat dari yang single phase?.
Perhatikan motor dengan single phase biasanya menggunakan dua kutub selatan dan kutub utara saja, sedangkan dengan listrik 3 phase menggunakan tiga kali dari kutub utara N dan selatan S. Dengan adanya tiga sumber daya , otomatis kekuatan kopelnya menjadi 3 kali.
Walaupun single phase dipakai 2 kalinya dan 3 phase juga dipakai 2 kali akan tetap saja masih lebih baik dan lebih hemat .

Penggunaan listrik 3 phase pada trafo

Penggunaan listrik dari sumber listrik Medium Voltage (MV) tidak terlepas dari trafo.
Trafo akan menstranfer Energi listrik dari MV ke Low Voltage (LV) pada instalasi perumahan atau industri , umumnya mengarah ke voltage sebesar 220V/380V untuk wilayah Indonesia. Voltase yang 220V menunjuk ke single phase sedangkan 380 v menunjuk listrik 3 phase.
Umumnya dilihat dari model trafo , sisi primer memakai simtem delta dan dari sisi skunder memakai sistem Way (Y) adalah banyak dipakai. Dengan sistem Y dengan mudah ditambah dengan Netral atau tidak tergantung dari fungsi penggunaan listrik.
Voltage dari phase to phase adalah sebesar 380V, ini bisa dibuktikan dengan metode aljabar.
Cara ini dihitung dengan anggapan segitiga .
Sisi miring ditulis Ust1, sisi depan sudut 60 adalah x .
Dengan demikian sin 60 = x * Ust1. Padahal yang dicari U2 , U2= 2*x karena sudut yang dibentuk adalah 2*60 derajad
, x = Ust1*sin 60
jadi U2 = 2*Ust1*sin 60
U2 = 2*220*0,5*V3
U2 = 220*V3
U2 = 381 V dibulatkan 380 V

CARA PEMASANGAN LAMPU DOWN LIGHT

Kita menginginkan setiap sudut rumah kita terang dan ingin mengganti varian lampu yang lebih modern dari sekedar lampu TL =Tube Lamp (kamar anak Kos biasanga malah lampu titik, =D) untuk itu kita bisa menggunakan lampu downlight (DL). Ini karena rumah-rumah jaman sekarang, penggunaan fitting yang berada diluar (outside fitting) sudah mulai ditinggalkan, diganti dengan lampu-lampu Downlight. Lampu Downlight membuat kesan yang lebih dramatis bagi ruangan jika diaplikasikan dengan desain interior yang memiliki vocal point (Baca Area yang ingin ditonjolkan). 

Untuk menghadirkan suasana yang baik pada ruangan, ada beberapa dalam pemasangan lampu DL ini dalam sebuah ruangan:
Lampu DL dipasang dengan jarak kurang lebih 80 - 200 cm antar lampu dalam sebuah ruangan, tergantung intensitas cahaya dan effect yang diperlukan.

Untuk memperoleh pencahayaan optimal, Gunakan lampu DL dengan sorot yang memiliki reflektor. Gunakan lampu dengan ukuran (size) yang sesuai dengan reflektor/armature lampu yang digunakan (saya pernah pasang downlight lampunya nongol semua = Jelek)

Sesuaikan juga dengan Ukuran space dalam plafon/ceilingnya. Saat ini sangat banyak model dan jenis lampu Downlight dipasaran. Baik yang inbow (masuk ke ceiling) ataupun outbow (salah tulis ngga yah) yaitu lampu yang agak nongol keluar, dengan varian tegangan besar dan kecil. Dua jenis lampu Downlight yang paling banyak dipasaran adalah lampu downlight Halogen dan PLC.

Pemasangnya sebenarnya tidak terlalu sulit. Terlebih jika ruangan loteng anda bisa diakses, akan lebih mudah pemasangannya. Namun jika plafond kita tepat dibawah dak beton, memang agak sulit untuk pengaplikasiannya, tapi anda bisa mencari alternatif model outbow.

Keselamatan (Safety), Gunakan isolasi untuk pembungkus kabel dengan label SNI (Standard Nasional Indonesia), agar aman dalam pemakaiannya, sehingga tidak mudah terbakar. ini penting karena ternyata instalasi listrik yang tidak bagus sangat mempengaruhi umur lampu. Nah Lho.. biasa pasang kabel cuman diuntir2 kan.. di perban plastik kresek?  saya pernah... jangan lakukan ini kalau anda ingin irit dalam pembelian lampu..

Berikut langkah demi langkah pemasangannnya.

1. Matikan aliran listrik yang menuju lampu, jika kita kurang merasa aman gunakan tes-pen (kadang ada kebocoran arus pada kabel Grounding = tespen menyala lemah => periksa instalasi untuk memastikan)

2. Lepaskan lampu yang terpasang, dan simpan ditempat yang aman jika kita akan menggunakannnya kembali.

3. Lepaskan reflektor lampu lebih dahulu.

4. Lepaskan box lampu downlight dari plafond. Perhatikan baik-baik, jangan melepas sembarangan. Setiap box memiliki pengait pada sisi sisinya.
5. Potong kabel yang terhubung dengan alat pemotong (gunting atau cutter).

6. Hubungkan fitting dengan kabel lama. Lebih baik kita mencoba untk menyalakannya pada posisi ini, untuk mengecek sambungan listrik yang terpasang. Jika sudah menyala lanjutkan ke langkah berikutnya.

7. Pasangkan fitting lampu yang baru kedalam lubang plafon. Jangan lupa untuk mengaitkan

kembali ke plafond untuk mencegah fiting lampu jatuh.
8. Pasang reflektor lampu.

9. Pasang lampu PLC kedalam box. Selesailah pemasangan lampu baru kita.

Selamat mencoba.

CARA PENYOLDIRAN YANG BENAR

Dalam praktek elektronika, memasang atau melepas komponen diperlukan solder. Menyolder harus ada teknik dan cara-cara tertentu. Tidak boleh asal menyolder karena hasilnya bisa jadi tidak memuaskan atau rangkaian menjadi tidak bekerja sesuai dengan semestinya. Menyolder adalah kemampuan yang penting didalam elektronika.

Tiap titik sambungan komponen harus disolder. Penyolderan yang tidak sempurna dapat menyebabkan rangkaian tidak bekerja.

Teknik menyolder adalah sebagai berikut :

1. Pilih solder yang berdaya 60-80 Watt untuk hasil yang sempurna.

2. Buatlah tatakan untuk menyolder jika diperlukan.

3. Gunakan timah yang bagus untuk hasil yang sempurna.

4. Sebelum kawat (kaki) komponen disolder, lebih baik dibersihkan / dikerik dulu dengan cutter untuk memudahkan menempelnya timah pada kawat / kaki komponen tersebut.

5. Pastikan solder sudah panas untuk memulai penyolderan

6. Pasang kaki komponen pada PCB kemudian tempelkan mata solder pada kawat / kaki komponen sebentar (agar panas dan memudahkan timah menempel), kemudian tempelkan timah sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan. Jangan terlalu banyak karena hasilnya menjadi tidak rapi. Ujung solder dan ujung timah menempel pada pad PCB dengan arah berlawanan. Jangan memberikan timah yang terlalu banyak.

Cara menggunakan Solder
Teknik Menyolder Yang Bagus agar Kuat
Berikut posisi yang salah yang membuat hasil solderan tidak maksimal.
Menyolder PCB Elektronik


7. Selesai, Semoga Teknik Menyolder Yang Benar bermanfaat buat Adik-Adik Yang masih pemula dibidang Elektronik.

CARA PENGGUNAAN MULTITESTER

Satu hal yang wajib dimiliki oleh seorang teknisi elektro adalah multitester, Alat ini tidak bisa lepas juga dari teknisi Ponsel.Selain menggunakan DC power suply seorang teknisi juga wajib mengetahui cara menggunakan mutitester. Agar dapat lebih dipahami lagi ikuti keterangan dibawah ini, Multitester Analog dapat digunakan sebagai berikut:

A. Avometer.
Tentunya anda telah mengenal alat ukur yang namanya AVOMETER, atau yang sering juga disebut dengan Multitester atau Multimeter. Kalau Belum kenal, bisa anda dilihat pada gambar dibawah ini:


B. Perhatikan 2 Gambar dibawah ini Gambar 2 dan Gambar 3



C. Pada Gambar 3 terdapat 4 Golongan :
  • Ω = Ohm/Tahanan. Untuk mengukur Ponsel dalam keadaan tidak dialiri tegangan dari Baterai ataupun Power Suplay, yang Umum digunakan adalah X1 dan X10. Jadi yang X1K dan X10K untuk Ponsel dapat anda abaikan, biar anda tidak bingung.
  • DCV = DC Voltase. Untuk mengukur Ponsel dalam keadaan terhubung dengan baterai ataupun  Power Suplay, yang sering digunakan hanya seperti pada Gambar 3, yaitu jarum penunjuk mengarah ke angka 10, yaitu untuk mengukur tegangan (V/Volt) yang nilainya dibawah 10 volt. Sedangkan yang 2.5 biasa digunakan untuk mengukur Vcore dan VIO karena lebih akurat , walaupun dengan penunjuk ke angka 10 anda masih dapat membaca tegangan yang berada di bawah 2.5 volt. Dan yang ke angka 50 hanya untuk mengukur Vled untuk LCD yang pada Ponsel tertentu nilainya lebih besar dari 10 Volt, Yang lain tidak digunakan dalam Service Ponsel.
  • DCmA = DC miliampere. Tidak atau jarang teknisi Ponsel mengunakan yang ini, Jadi bisa anda abaika saja.
  • ACV = AC Voltase. Abaikan saja, karena di Ponsel tidak ada arus AC, semuanya arus DC.
D. Cara Pakai Multitester Analog
Yang akan dibahas disini hanya yang digunakan untuk service Ponsel, yaitu Ω dan DCV.
  • Ω = Ohm/Tahanan. Sebelum anda menggunakan untuk mengetahui setiap kerusakan komponen Ponsel dengan menggunakan saklar penunjuk ke X 1 maupun X 10, sebaiknya anda satukan dahulu probe merah (+) dengan probe hitam (-) dan jarum penunjuk harus bergerak ke angka 0 (tulisan biru sebelah kanan atas pada gambar 2). Jika Tidak sampai atau lebih ke 0, anda dapat meng -0-kan dengan memutar ke kiri atau ke kanan tombol diatas tulisan O Ω ADJ pada Gambar 3. Jika Sudah diputar paling kanan belum sampai ke 0, baterai dalam avometer anda berarti sudah rusak dan perlu diganti. Jika AVOMETER anda seperti gambar diatas, baterai yang perlu diganti yaitu yang 1,5v (2 buah), sedangkan baterai yang 9V tidak perlu diganti (karena hanya digunakan untuk Ω X 10 K). Jika anda menggunakan X1 Ω, nilai yang perlu dibaca adalah angka 0 paling kanan atas lalu ke kiri 1,2,3, dst sampai 1k, jadi dengan menggunakan X1 Ω nilai maksimal yang dapat dibaca adalah 1 Kilo Ohm (1000 ohm). Sedangkan Jika anda menggunakan X10 Ω, nilai maksimalnya yaitu 1 Kilo Ohm dikalikan 10 atau sama dengan 10 Kilo Ohm. X1 Ω dan X10 Ω umumnya digunakan untuk mengukur Jalur dan Fuse (jika jalur dan Fuse tidak putus jarum penunjuk harus ke angka 0), Speaker, Mic, Vibrator, Dioda dan Transistor. Untuk R(resistor) yang nilainya lebih dari 10 K Ω, anda harus menggunakan X1K Ω atau 10K Ω). Untuk C (capasitor) akan lebih baik jika anda mencabut terlebih dahulu C yang akan diukur. C yang masih bagus apabila diukur akan menunjukkan ke angka tertentu kemudian jarum penunjuk kembali lagi ke kiri. Jika tidak kembali berati rusak. Untuk mengukur Dioda dalam keadaan dilepas dari rangkaian jarum hanya bergerak satu arah, jika dibalik probe-nya masih bergerak berati dioda tersebut bocor atau rusak. Untuk lebih cepat dan lebih ringkas dalam anda belajar mengukur…Cari bangkai Ponsel yang sejenis kemudian anda bandingkan nilainya dengan Ponsel yang sedang anda perbaiki.
  • DCV = DC Voltase. Dengan Saklar Penunjuk ke angka 10 seperti pada Gambar 3. Angka yang anda Baca adalah pada baris kedua dari atas Gambar 2, yaitu yang ada tulisan DCV A 0-2- 4- 6- 8-10. Jika Pada saat pengukuran berada diantara angka 2 dan 4 berarti 3 Volt. Untuk menjadikan 0 anda tidak perlu menyatukan probe merah dan probe hitam, cukup diputar dengan obeng pipih (obeng min) saklar ditengah bawah pada Gambar 2. Untuk mengukur baterai Ponsel yang umumnya 3,7 V … probe hitam di – bateraisedangkan probe merah di + baterai, kemudian baca jarum penunjuk, yaitu hampir ke angka 4. Jika jarum penunjuk dibawah 3,5 berarti baterai telah rusak. Untuk mengukur tegangan pada Rangkaian Ponsel, terlebih dahulu Ponsel yang akan diukur tegangannya dihubunghkan dengan baterai atau power suplay, dan probe hitam AVOMETER dapat anda hubungkan ke – (hitam) dari power supplay. Kemudian tekan saklar on-off di HP terus ukur tegangan yang ingin anda ukur pada rangkaian dengan menggunakan probe merah (+) dari AVOMETER.

CARA PEMASANGAN STOP KONTAK


Stop kontak adalah bagian terminal akhir dari instalasi listrik rumah yang terpasang permanen sebagai penghubung yang menyalurkan energi listrik ke beban atau peralatan listrik. Disebut permanen karena letaknya yang terpasang di dinding. Perpanjangan stop kontak ini bisa disebut “extension outlet” yang bisa berupa kabel rol atau bentuk lainnya.

Agar beban atau peralatan lsitrik dapat terhubung dengan stop kontak ini, maka diperlukan steker atau “colokan listrik” yang ditancapkan pada stop kontak. Tentunya steker ini juga memerlukan kabel lagi ya..
Stop kontak ini mempunyai kapasitas maksimum arus listrik antara 10A – 16A (setara dengan 2200VA – 3300VA untuk listrik 220V). Tetapi maksimum pemakaian tentu dibatasi oleh besarnya daya listrik berlangganan dari PLN dan juga material dari stop kontak ini. Semakin baik kualitas materialnya tentu harganya semakin mahal.








Cara Menyambung Kabel Ke Stop Kontak


gambar stopkontak
Stopkontak
Untuk anda yang awam cara memasang, merangkai, merakit kabel listrik ke stopkontak/lubang colokan di rumah dan ingin belajar memasang sendiri di rumah tidak usah khawatir karena caranya sangat mudah sekali.


Bahan-bahan:
  • Kabel NYM ukuran 2X1,5mm yang panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Stopkontak/lubang colokan, satu buah.
  • Isolasi khusus untuk kabel listrik, satu buah.
  • klem kabel no.10, satu bungkus.

 Peralatan:
  • Obeng plus
  • Obeng minus
  • Tang buaya/tang monyong(yang dapat memotong kabel)
  • Tespen
  • Pisau cutter

Cara menyambung:
  1. Matikan listrik di rumah dengan memindahkan posisi sakelar MCB dari ON (1) ke OFF (0).
  2. Kupaslah kulit kabel NYM yang berwarna putih lalu yang berwarna hitam sampai terlihat pembungkus kabel yang berwarna hitam dan biru.
  3. Kupaslah pembungkus kabel yang berwarna hitam dan biru sampai terlihat tembaganya kira-kira 2cm.
  4. sambungkan kabel biru dan kabel hitam ke masing-masing terminal stopkontak.Ada dua macam cara memasang kabel ke terminal stopkontak yaitu: sistem baud> kabel akan dikencangkan dengan memutar baud/sekrup ke arah kanan memakai obeng.sitem jepit:> kabel langsung masuk ke lubang terminal stopkontak dengan menekan tombol merah atau putih, kemudian setelah kabel masuk lepaskan tombolnya, maka dengan otomatis kabel yang telah masuk akan terkunci/terjepit dari dalam."
  5. Lakukan poin3 lalu sambungkan masing-masing ujung kabel yang telah terpasang pada poin4 dengan kabel positip dan negatip jalur utama instalasi listrik.
  6. jangan lupa untuk mengisolasi setiap sambungan kabel dan memasang klem kabel dengan jarak antar klem 50cm agar kabel menjadi kokoh dan rapi. 

"Pemasangan kabel untuk stopkontak boleh pake warna apa saja dan pemasangannya boleh dibolak balik. yang penting masing-masing kabelnya tersambung ke kabel positip dan negatip kabel utama instalasi listrik di rumah anda." 

"bila dianggap perlu, pasanglah kabel grounding pada stopkontak" 


Cara memasang kabel listrik untuk stopkontak 3(tiga) lubang 

Stop kontak yang mempunyai tiga lubang jarang sekali ditemukan di indonesia karena steker pasangannya yaitu steker berjari tiga jarang ada di pasaran Indonesia. tetapi ada beberapa produsen alat elektronik dari luar negri  yang memproduksi steker berjari tiga sebagai penghubung listrik alat elektronik dan memasarkannya ke Indonesia.

Stop kontak yang mempunyai 3(tiga) lubang colokan mempunyai fungsi yang sama dengan stop kontak yang hanya mempunyai dua lubang, persamaannya adalah: keduanya terhubung dengan kabel positp, negatip, dan grounding/arde.sedangkan perbedannya adalah:
  • Stop kontak dua lubang: terdapat dua buah lubang yang terhubung dengan jalur listrik positip dan negatip, kabel grounding terhubung dengan dua plat kecil yang terletak pada sisi bagian luar badan stop kontak.
  • Stop kontak tiga lubang:  Terdapat tiga buah lubang yang terdiri dari dua lubang yang terhubung dengan jalur kabel listrik positip dan negatip, sedangkan satu lubang yang lain terhubung ke jalur kabel grounding/arde.

Cara memasang:
  • Sambungkan kabel positip dan negatip dari jalur instalasi listrik utama ke kedua terminal kabel stop kontak yang sejajar.
  • sambungkan kabel grounding/arde ke terminal kabel yang terpisah sendiri.



CARA PEMASANGAN SAKELAR

Saklar mempunyai banyak jenis dan tipe yang mempunyai berbagai fungsi. Akan tetapi pada pembahasan disini kita hanya membahas tentang saklar yang merupakan komponen pada instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung dan/atau memutuskan aliran arus listrik kebeban (dalam hal ini lampu penerangan). Berikut gambar penjelasan mengenai saklar tersebut dan cara pemasangannya.

 Gambar penjelasan bagian-bagian dari saklar
Ket: pengunci (penjepit) kabel yang terpasang pada konektor kabel biasanya berupa baut pengunci atau dapat juga berupa penjepit tekan-tarik. Hal tersebut tergantung dari pabrik pembuatnya. Jadi jangan bingung yaaa.... sama saja kok prinsipnya...
  • Cara pemasangan saklar tunggal atau ada juga yang menyebut saklar engkel terlihat pada gambar dibawah ini.
 Gambar cara memasang saklar tunggal.

  • Cara pemasangan saklar double atau ada juga yang menyebut saklar seri terlihat seperti pada gambar dibawah ini.
 Gambar cara memasang saklar double/seri.
Line in merupakan jalur sumber yang berasal dari tempat percabangan dari jalur utama instalasi listrik. Penjelasan mengenai hal tersebut dapat dilihat pada Cara Memasang Instalasi Listrik.

CARA PEMASANGAN MCB


Sebelum membahas cara memasang box MCB, sedikit review tentang box MCB. Box MCB merupakan komponen pengaman instalasi listrik lain yang sering digunakan selain Box Sekering. Lebih rapi dan lebih ringkas dalam pemasangannya adalah salah satu alasan orang lebih memilih Box MCB daripada Box Sekring. Akan tetapi Box MCB ini kurang cocok jika dipasang pada dinding kayu atau boleh juga dikatakan kurang bagus jika harus dipasang pada instalasi pasang luar walaupun box MCB untuk luar tembok ada di pasaran. Ok, langsung saja kita bahas cara pemasangannya. Berikut gambar penjelasan tentang Box MCB dan cara pemasangannya.
Ket: kabel hitam untuk Phasa (strum) ; kabel biru untuk Netral ;kabel kuning (aslinya kuning bergaris hijau) untuk arde / grounding. 
Seperti terlihat pada gambar diatas, pemasangan kabel NYM 3x4 mm terlihat lebih leluasa walaupun Box MCB tersebut telah terpasang pada dinding. Hal ini tentu saja lebih mudah dalam pemasangannya jika dibandingkan dengan pemasangan Box Sekering
LIHAT VIDEO BERIKUT 

RANGKAIAN LISTRIK ELEKTRONIKA DASAR LAMPU MERAH

Rangkaian Traffic light
Klik disini untuk mendownload skema



catatan:

     Output yang rendah masuk dalam urutan 1-0 dan kembali ke 1 -0
     Pada tingkat clock timer 555
     c3 = 1uF untuk 10uF tergantung pada tingkat perubahan desured
     R2 (resistor Variabelyang digunakan untuk menentukan timer


Halaman ini memiliki sebuah sirkuit yang memiliki dua puluh output kolektor terbuka yangmenyalakan satu per satu secara berurutan terus menerusRangkaian memanfaatkan keluarga74LSxx perangkat logika TTL terintegrasiSirkuit ini dirancang untuk mengarahkan diodapemancar cahaya atau rendah saat inirendah lampu pijar tegangan tetapi juga dapat mendorong beban lain hingga 80 milliamps.

UNTUK LEBIH JELAS VIDEO DASAR ELEKTRONIKA LAMPU MERAH

DASAR-DASAR INSTALASI LISTRIK



Dasar – Dasar Instalasi Listrik


Standarisasi dan Persyaratan
Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain mengenai
1. Ukuran , bentuk dan mutu barang.
2. Cara menggambar dan cara kerja
Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan.
- Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dn alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.
- Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
Peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga.
1. Semua alat hubung dan perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan.
3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt terhadap tanah.
4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung, untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko.
5. Setiap golongan penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.
Instalasi Rumah Tinggal
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan. Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu penyerahannya dan sebagainya.
Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat.
Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang diperlukan yaitu :
Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN.
A) Gambar Instalasinya meliputi :
- Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan, misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.
- Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.
- Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan.
- Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang
perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak
perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak
B) Diagram instalasi garis tunggal meliputi :
- Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap komponen.
- Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya.
- Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.
- System pentanahannya.
diagram garis tunggal
diagram garis tunggal
C) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya :
- Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.
- Cara pemasangan alat-alat listriknya
- Cara pemasangan kabelnya.
- Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.
instalasi rumah 3
Pengawasan dan tanggung jawab.
Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain ditentukan sebagai berikut.
1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang PLN setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik meliputi :
1. Tanda-tanda.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi.
7. Continuenitas rangkaian.
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan instalasi listrik rumah tinggal.
- Penghantar / kabel.
- Pipa PVC untuk pengkabelan yang di tanam di dalam tembok dengan ukuran standart.
- Kotak cabang(T-Dos / Cross-Dos).
- L-bo untuk tikungan pada pipa.
- Rol isolator bila digunakan.
- Klem pipa.
- Sekrup ukuran yang sama dengan klem pipa.
- Saklar (sakelar tunggal, sakelar ganda, sakelar seri, sakelar tukar/sakelar hotel dsb) apa yang diperlukan.
- Stop kontak.
- Lampu (tergantung lampu apa yang perlu digunakan).
- Kotak Hubung Bagi (digunakan jika instalasi lebih dari 12 titik).
- Sekring / MCB.
- Obeng + dan obeng -.
- Tang kombinasi, tang potong, tang cucut dsb.
- Palu.
- Jangan lupa! Yang terpenting dalam pekerjaan instalatir adalah TESTPEN

TEORI DASAR LISTRIK


Artikel kali ini lebih saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah berkecimpung di dalam teknik elektro untuk sekedar mengingat kembali teori-teori dasar listrik.

1. Arus Listrik

adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. 

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.



Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.

“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 × 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor” 
Formula arus listrik adalah: 

I = Q/t (ampere)

Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik

2. Kuat Arus Listrik

Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.

Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.

Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:

Q = I x t
I = Q/t
t = Q/I

Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.

“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”

“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik”
3. Rapat Arus

Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.



Gambar 2. Kerapatan arus listrik.

Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).

Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).



Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.

Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:

J = I/A
I = J x A
A = I/J

Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]


4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar

Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.

Tahanan didefinisikan sebagai berikut :

“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C"

Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:

“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.

Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

R = 1/G
G = 1/R

Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]



Gambar 3. Resistansi Konduktor

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.

“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :

R = ρ x l/q

Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]

faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.

"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar"


5. potensial atau Tegangan

potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential difference adalah Volt.

“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”

Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:

V = W/Q [volt]

Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb


RANGKAIAN LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban



Gambar 4. Rangkaian Listrik.

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.

1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.

“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”
2. Hukum Ohm 
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

I = V/R
V = R x I
R = V/I

Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P = I x V
P = I x I x R
P = I² x R

3. HUKUM KIRCHOFF 

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).



Gambar 5. loop arus“ KIRChOFF “

Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5

semoga bermanfaat,